Nama : Alifatul Muyasaroh
Kelas : X MIA 1
No.abs : 7 (tujuh)
Tahun Pelajaran 2015/2016
TUGAS EKONOMI
1. Sebutkan dan jelaskan pembagian faktor produksi!
1. faktor produksi alam (sumber
daya alam)
faktor produksi alam merupakan
segala sesuatu yg disediakan alam untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan nya .
2. faktor produksi tenaga kerja
faktor produksi tenaga kerja
merupakan segala kegiatan manusia yg dicurahkan dalam proses produksi untuk
menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa .
3. faktor produksi modal
manusia dapat melakukan proses
produksi tidak hanya dgn mengandalkan faktor produksi alam dan faktor produksi
tenaga kerja .
4. faktor produksi kewirausahaan
faktor produksi kewirausahaan
adalah kemampuan intelektual seseorang untuk mengelola atau menyatukan ketiga
faktor produksi diatas dalam suatu proses produksi.
2. Jelaskan hukum produk marginal yang semakin menurun
dengan contoh dan gambar!
1.
Hukum Gossen
Yang berbunyi “Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka
waktu tertentu terus ditambah, maka kepuasan total yang diperoleh juga
bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila
konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan
menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang."
Hukum Gossen I tersebut menyatakan pemuasan kebutuhan secara vertikal
yaitu pemuasan satu macam kebutuhan yang dilakukan secara terus-menerus, sehingga
kenikmatannya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya dicapai titik
kepuasan. Namun, Hukum Gossen I mempunyai kelemahan. Dalam praktik, orang tidak
akan memuaskan satu macam kebutuhan sampai sepuas-puasnya, tetapi setelah
mencapai titik kepuasan tertentu akan menyusul kebutuhan yang lain, hal ini
karena kebutuhan itu bermacam-macam.
Contoh:
Setelah seharian bekerja Andi merasa sangat lapar. Satu porsi nasi
beserta lauk-pauknya akan memberikan kepuasan total yang amat besar bagi Andi.
Sehingga, bisa dinilai sebesar 10 util (util = satuan kepuasan). Karena masih
merasa lapar, Andi menambah satu porsi lagi. Tetapi, karena perut Andi sudah
terisi oleh porsi nasi pertama, kepuasan yang diperoleh karena memakan porsi
nasi kedua tidak sebesar 10 util, melainkan hanya 6 util. Dengan demikian,
kepuasan total yang diperoleh setelah makan dua porsi nasi akan berjumlah 16
util. Jika Andi masih bernafsu untuk menambah dengan porsi ketiga, bukan tidak
mungkin Andi akan menjadi sakit karenanya. Sehingga, bukan kepuasan yang Andi
peroleh melainkan penderitaan.Karena tidak memberikan kepuasan, manfaat porsi
nasi ketiga menjadi negatif sebesar –5 util dan kepuasan total yang diperoleh
dari tiga porsi nasi tersebut 11 .
Tabel 1. Hubungan Jumlah Barang yang
Dikonsumsi dengan Kepuasan Total dan Kepuasan Marginal yang Diperoleh
Jumlah Porsi Nasi Yang Dikonsumsi
|
Kepuasan Total
(Total Utility)
|
Kepuasan Marginal
(Marginal
Utility)
|
0
|
0
|
0
|
1
|
10
|
10
– 0 = 10
|
2
|
16
|
16
– 10 = 6
|
3
|
11
|
11
– 16 = -5
|
Kurva Kepuasan Total
Kurva Marginal Utility
2.
Hukum Gossen II
"Seorang konsumen akan membagi-bagi
pengeluaran uangnya untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa hingga
kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara seimbang."
Berdasarkan Hukum Gossen 2 ini, manusia
berusaha memenuhi kebutuhannya yang bermacam-macam sampai pada tingkat
intensitas yang sama. Ada kebutuhan akan makan, pakaian, perumahan, kesehatan,
dan lain-lain. Nah, dari kebutuhan pada tingkat intensitas yang sama, seseorang
tidak akan menghabiskan uangnya hanya untuk membeli pakaian saja. Akan tetapi,
uang yang dimilikinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya sesuai dengan
tingkat kebutuhannya.
Contoh :
Togar mempunyai penghasilan Rp600.000,00.
Untuk memenuhi semua kebutuhannya selama satu bulan diperlukan Rp750.000,00.
Bagaimana caranya agar Togar dapat menggunakan uangnya seekonomis mungkin dan
kepuasan maksimum tercapai? Simak terus uraian berikut.
Togar perlu membuat tabel pemuasan
kebutuhan secara vertikal dan horizontal. Secara horizontal dari data jenis
kebutuhan yang harus dipenuhinya, misalnya makan, pakaian, perumahan,
kesehatan, dan lain-lain. Sedangkan, secara vertikal diurutkan jumlah kebutuhan
yang harus dipenuhi. Berdasarkan jenis dan jumlah kebutuhan, dibuatkan nilai kepuasan
dari yang tertinggi sampai terendah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel
berikut.
Tabel 2. Pemuasan Kebutuhan Secara Vertikal
dan Horizontal
Jumlah
|
Makan
|
Pakaian
|
Perumahan
|
Kesehatan
|
Kesenangan
|
1
|
10
|
|
|
|
|
2
|
9
|
9
|
|
|
|
3
|
8
|
8
|
8
|
|
|
4
|
7
|
7
|
7
|
7
|
|
5
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
7
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
8
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
9
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
10
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
11
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Jumlah
|
55
|
45
|
36
|
28
|
21
|
Dari tabel di atas, terlihat bahwa makan
mempunyai nilai tertinggi yaitu 10, pakaian 9, perumahan 8, kesehatan 7, dan
kesenangan 6. Golongan kebutuhan marginal adalah kebutuhan ke-5, yaitu
kebutuhan kesenangan. Jika seluruh penghasilan Togar digunakan untuk makan,
nilai kepuasannya berjumlah 55. Hal ini tidak mungkin dilakukannya karena ia
harus membagi uang sesuai intensitasnya (tingkatan) kebutuhan. Jika uang yang
dimilikinya Rp 600.000,00 dan setiap satuan jumlah kebutuhan, misalnya
dibutuhkan Rp 50.000,00, jumlah satuan kebutuhan yang terpenuhi, yaitu:
= = 30 unit
Hukum Gossen II tersebut merupakan pemuasan
kebutuhan secara horizontal. Pemuasan kebutuhan secara horizontal, yaitu
pemuasan kebutuhan tidak bertumpu pada satu jenis barang saja, melainkan
berusaha pula untuk memenuhi kebutuhan akan barang lainnya.
·
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar